Sudah minta adik

Sudah hampir 2 tahun teman kerja sudah membersamai, kini dia sudah minta adik.

Awalnya memang tidak ada niatan untuk ganti laptop, tiba tiba diskusi tentang ThinkPad x260 milik om BanditHijo berujung memberi link ke lapak x260 yang worth it untuk di beli 😂. Lagi lagi penjualnya juga dari group telegram @PegelThinkpad. Setelah mempertimbangkan spesifikasi yang ditawarkan dan membujuk menteri keuangan keluarga, akhirnya terbeli juga. Sunguh, godaan para lelaki, Harta, Tahta dan Tokopedia.

Sebenarnya saya cukup puas dengan keberadaan x230 yang sudah saya punya, apalagi kemarin sudah diupgrade RAM nya dan juga ganti keyboard backlit. Hanya sedikit kendala, yaitu baterai yang kian tidak bisa bertahan lama tanpa nancep di charger, walaupun tidak terlalu bermasalah karena saya jarang keluar rumah, laptop hanya nangkring di meja kerja sampai berdebu.

Review Singkat

Berikut review singkat perbandingan x230 vs x260 versi saya pribadi.

Body x260 lebih tipis, lebih enteng walaupun dibekali dengan 2 buah baterai (internal dan eksternal). 2 Buah baterai ini otomatis membuat daya tahan baterai lebih lama dibanding x230ku sebelumnya.

Keyboardnya lebih empuk di x260 dan lebih kalem, tidak brisik. Walaupun kesan pertama waktu pakai keyboard x230 tetap memuaskan, dari segi kenyamanan x260 lebih unggul. Namun keyboard x260 ini lebih sempit dibanding x230, tombol alt, prt scr, ctrl jadi lebih kecil. Lebar dan tinggi keyboard x260 sedikit dikurangi, sehingga menambah bazel sebelah kiri dan kanan. Dengan begitu, touchpad di x260 jadi lebih lebar ketimbang x230. Di x230 terdapat tombol volume, mute sound & mic, yang mana di x230 dihilangkan yang terkadang bikin kangen. Digantikan dengan kombinasi tombol fn + f1-12.

Dari segi ukuran body dan layarnya sama, jadi tidak perlu mengatur ulang tinggi posisi monitor eksternal saya di meja kerja (kalau pakai laptop lebih tinggi, otomatis perlu naikin bracketnya). Untuk x260 ini sudah menggunakan layar IPS, walaupun menurut saya tidak terlalu signifikan perbedaanya, hanya sedikit lebih kinclong saja tampilanya.

Di x260 tidak ada senter yang dari atas monitor seperti di x230, karena ini sudah pakai backlit keyboard. Lalu di x260 tidak ada port VGA adanya HDMI, jadi saya pakai converter HDMI to VGA karena monitor eksternal saya hanya mendukung port tersebut.

Colokan cargernya juga beda, sudah pakai colokan yang kotak, kalau x230 masih bulat, jadi gak bisa tuker tukeran. Cover belakang x260 pada tulisan thinkpad titik pada huruf i menyala merah, di x230 tidak ada. Logo thinkpad nya juga sudah terbalik.

Body secara keseluruhan lebih kokoh x230, apalagi di bagian engsel. Kalau di x260 waktu membuka layar, keyboard (delete) bagian engsel sedikit mencuat, terkadang bikin khawatir.

Untuk bagian processor, di x260 menggunakan processor generasi lebih muda, kemarin coba software Davinci resolve di windows, lebih lancar. Untuk versi linux belum coba, dulu waktu coba di x230 davinci resolve belum support, terkendala di GPU nya.

Kipas di x260 ini lebih berisik kalau dibanding x230, tepatnya lebih agresif. Waktu laptop datang, dia sudah terinstall windows, kipas sering tiba tiba berputar lebih kencang sampai terdengar, padahal di bios cpu nya sudah di set battery optimized. Setelah saya pasangi Fedora Linux 31 Beta, masalah kipas sudah lumayan reda, walaupun masih sedikit agresif dibanding x230.

Segitu dulu review jujur dari saya, semoga bermanfaat bagi yang mau upgrade ke x260.